Ekspor tekstil dan produk tekstil tertinggi kedua
Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional masih memegang peran strategis dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Tercatat, nilai ekspor industri TPT hingga Agustus ini mencapai USD 8,6 miliar atau naik 1,7 persen dibanding periode sama tahun lalu.Itu merupakan nilai ekspor tertinggi kedua di kelompok manufaktur. Hingga akhir tahun ini ekspor TPT Indonesia diperkirakan dapat mencapai USD 12,9 miliar.
"Ditengah perekonomian Indonesia yang tengah defisit, industri TPT masih berada pada posisi surplus. Hingga Agustus saja, surplus perdagangan TPT masih berada pada kisaran USD 3,9 miliar," ujar Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, saat konferensi pers, di Jakarta, Jumat (18/10).
Menurutnya, kemampuan industri TPT dalam menyerap tenaga kerja mampu mereduksi tingkat pengangguran secara nasional. Dengan kata lain, industri ini telah berperan secara efektif sebagai jaring pengaman sosial.
"Sebagai light industry, TPT juga mampu menjadi lokomotif dalam melakukan penetrasi di pasar-pasar non tradisional dan mendorong pertumbuhan di daerah-daerah yang menjadi basis industri," jelasnya.
Ke depannya, API telah menyiapkan program kerja maupun rekomendasi kepada pemerintah untuk menyongsong 2014. Itu diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri TPT Indonesia.
Menikmati sajian 'tahu hangat' khas Myanmar
Seperti halnya Indonesia, Myanmar adalah salah satu negara yang tergabung dalam kawasan Asia Tenggara. Negara yang juga kerap disebut Burma ini dikenal luas dengan destinasi wisatanya yang indah serta kekayaan kuliner yang patut dicoba.Nah, kali ini kita akan membahas tentang hto-hpu nwe. Dari namanya kok agak aneh ya?! Hto-hpu nwe, jika diterjemahkan secara harfiah berarti tahu hangat. Kuliner unik ini memiliki keterikatan budaya dengan etnis Shan di Myanmar utara. Menariknya, hidangan ini tidak benar-benar dibuat dari tahu, melainkan bubur kental yang terbuat dari tepung kacang Arab.
Bagian atas hto-hpu nwe diberi sesuatu yang berwarna kuning, dan disusun tepat di atas mi beras serta potongan daging ayam atau babi yang telah diasinkan. Sebagai pelengkap, hto-hpu nwe diberi minyak cabai, kuah kaldu, dan acar sayuran.
Usut punya usut, sajian unik ala Myanmar ini memiliki cita rasa gurih. Hmmm... Mungkin rasanya hampir mirip dengan bubur ayam versi Indonesia.
Pembangunan Rumah Susun Deret
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merencanakan membuat rumah deret susun di bantaran Kali Ciliwung guna mengatasi banjir di kawasan tersebut. Banyak kalangan melihat, rencana tersebut masih memerlukan kajian lebih mendalam lagi.
Berikut hasil wawancara melalui telefon dengan Rudy Parluhutan Tambunan, Pengamat Tata Kota dan Tata Lingkungan DKI Jakarta.
Bagaimana menurut Bapak mengenai rumah deret yang akan dibuat oleh Jokowi?
menurut saya, konsep ini sangat bagus untuk hunian masyarakat yang berada di bantaran kali/sungai. Pembangunan ini akan berlangsung pada tahun 2013 apabila APBN sudah keluar dan tersedia, jadi rencana ini bisa segera dibuat.
Apakah rencana ini sesuai dengan konsep tata ruang?
Kalau bicarakan soal konsepnya sesuai atau tidak, kita kembali lagi bicarakan mengenai RDTR. semua rencana kegiatan yang akan dilakukan harus sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), setelah RDTR sudah setuju dengan rencana ini maka bicarakan kembali kepada Dinas Perumahan DKI Jakarta untuk segera mengalokasikannya.
Jika rencana ini dapat teralokasikan, lalu bagaimana keadaan rumah masyarakat di sekitar kali?
Mekanismenya sedang dalam pembahasan, tapi nantinya masyarakat akan tetap tinggal di lokasi yang dulunya mereka huni namun dengan bangunan baru, rumah yang baru akan menghadap ke kali agar masyarak malu dan segan untuk membuang sampah ke kali dan nantinya juga akan dibangun taman untuk penghijauan di daerah rumah deret tersebut.
Bagaimana dengan keadaan tanahnya, apakah tidak akan ada sengketa lahan?
sebelumnya pasti kita akan melihat dahulu dari aspek pertanahan, apakah ini tanah pemerintah atau tanah adat setempat, jika tanah pemerintah maka harus dicari secara legalitasnya dan apabila tanah adat setempat maka masyarakat akan diminta persetujuannya untuk membangun rumah deret tersebut.
Apakah rumah deret ini nantinya akan layak huni untuk masyarakat?
pembuatan rumah ini harus sesuai dengan konsep pertanahan dan pekerjaan umum, apabila bangunan di bawah garis sempadan sungai maka rumah itu tidak layak huni, jadi rumah yang layak huni itu haruslah sesuai dengan garis sempadan sungai. hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Daerah Bekas Sungai. (ahm)
Berikut hasil wawancara melalui telefon dengan Rudy Parluhutan Tambunan, Pengamat Tata Kota dan Tata Lingkungan DKI Jakarta.
Bagaimana menurut Bapak mengenai rumah deret yang akan dibuat oleh Jokowi?
menurut saya, konsep ini sangat bagus untuk hunian masyarakat yang berada di bantaran kali/sungai. Pembangunan ini akan berlangsung pada tahun 2013 apabila APBN sudah keluar dan tersedia, jadi rencana ini bisa segera dibuat.
Apakah rencana ini sesuai dengan konsep tata ruang?
Kalau bicarakan soal konsepnya sesuai atau tidak, kita kembali lagi bicarakan mengenai RDTR. semua rencana kegiatan yang akan dilakukan harus sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), setelah RDTR sudah setuju dengan rencana ini maka bicarakan kembali kepada Dinas Perumahan DKI Jakarta untuk segera mengalokasikannya.
Jika rencana ini dapat teralokasikan, lalu bagaimana keadaan rumah masyarakat di sekitar kali?
Mekanismenya sedang dalam pembahasan, tapi nantinya masyarakat akan tetap tinggal di lokasi yang dulunya mereka huni namun dengan bangunan baru, rumah yang baru akan menghadap ke kali agar masyarak malu dan segan untuk membuang sampah ke kali dan nantinya juga akan dibangun taman untuk penghijauan di daerah rumah deret tersebut.
Bagaimana dengan keadaan tanahnya, apakah tidak akan ada sengketa lahan?
sebelumnya pasti kita akan melihat dahulu dari aspek pertanahan, apakah ini tanah pemerintah atau tanah adat setempat, jika tanah pemerintah maka harus dicari secara legalitasnya dan apabila tanah adat setempat maka masyarakat akan diminta persetujuannya untuk membangun rumah deret tersebut.
Apakah rumah deret ini nantinya akan layak huni untuk masyarakat?
pembuatan rumah ini harus sesuai dengan konsep pertanahan dan pekerjaan umum, apabila bangunan di bawah garis sempadan sungai maka rumah itu tidak layak huni, jadi rumah yang layak huni itu haruslah sesuai dengan garis sempadan sungai. hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Daerah Bekas Sungai. (ahm)
Secangkir kopi ampuh untuk memerangi kanker hati
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal American Gastroenterological Association menyebutkan bahwa kopi dapat mengurangi resiko kanker hati.
Lebih lanjut, seperti dilansir dari redorbit.com menyebutkan bahwa kopi dapat mengurangi resiko karsinoma hepatoseluler (HCC) atau kanker hati sekitar 40%. Faktor yang menyebabkan kopi dapat mengurangi kanker hati adalah karena kopi akan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh seseorang. Kadar gula darah yang tinggi adalah penyebab dari penyakit kanker hati.
Selain disebabkan karena diabetes, kanker hati dapat disebabkan oleh penyakit hepatitis dan minuman beralkohol. Oleh karena itu vaksinasi hepatitis dan pengurangan minum minuman beralkohol dapat mengurangi resiko penyakit ini.
Gejala umum dari kanker hati adalah kelelahan, hilangnya nafsu makan, gangguan menstruasi, dan impotensi. Dalam stadium akhir kanker ini, kulit dapat berubah menjadi kuning yang disebabkan oleh penumpukan pigmen bio.
Kanker hati adalah kanker keenam yang paling umum terjadi dan menjadi kanker nomor tiga yang mematikan.
PEMBUKAANLebih lanjut, seperti dilansir dari redorbit.com menyebutkan bahwa kopi dapat mengurangi resiko karsinoma hepatoseluler (HCC) atau kanker hati sekitar 40%. Faktor yang menyebabkan kopi dapat mengurangi kanker hati adalah karena kopi akan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh seseorang. Kadar gula darah yang tinggi adalah penyebab dari penyakit kanker hati.
Selain disebabkan karena diabetes, kanker hati dapat disebabkan oleh penyakit hepatitis dan minuman beralkohol. Oleh karena itu vaksinasi hepatitis dan pengurangan minum minuman beralkohol dapat mengurangi resiko penyakit ini.
Gejala umum dari kanker hati adalah kelelahan, hilangnya nafsu makan, gangguan menstruasi, dan impotensi. Dalam stadium akhir kanker ini, kulit dapat berubah menjadi kuning yang disebabkan oleh penumpukan pigmen bio.
Kanker hati adalah kanker keenam yang paling umum terjadi dan menjadi kanker nomor tiga yang mematikan.
Selamat pagi pemirsa, kembali bersama saya Risma Ayu Yulianti dan rekan saya Dewi di acara Seputar Indonesia, untuk mengabarkan berita- berita yang teraktual tajam dan terpercaya, yang kami rangkum dalam Seputar Indonesia pagi ini.
ISI
POHON TUMBANG AKIBAT HUJAN DERAS
Pada hari rabu, 12 Agustus 2009, hujan deras yang disertai angina kencang telah menumbangkan sebuah pohon yang cukup besar.
Pohon tersebut tepatnya telah menutup jalur busway yang berada di Jl. Sisingamangaraja Jakarta Selatan. Sehingga Bus Trans Jakarta dari arah CSW menuju Bundaran Senayan terpaksa melewati jalan umum.
Menurut warga setempat kejadian ini terjadi tepatnya pada pukul 15.10 WIB hingga menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Kejadian ini tidak merenggut korban jiwa.
PENUTUP
Berita tadi menutup acara Seputar Indonesia pagi ini. Saya Risma Ayu Yulianti dan rekan saya Dewi mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa.
: NASKAH PEMBAWA ACARA
Selamat sore pemirsa. Reportase Sore kembali menemani anda dengan berita-berita terbaru, terhangat, dan teraktual bersama saya Bintang Ayu, Senin, 7 November 2011.
Kematian satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang masih saja terjadi akhir-akhir ini bisa berujung pada penutupan Kebun Binatang Surabaya yang berdiri sejak 31 Agustus 1916 ini. Selain itu, faktor lain yang dapat menyebabkan penutupan KBS adalah kisruh terkait status pengelolaan KBS belum menemukan titik penyelesaiannya.
Untuk informasi selengkapnya akan disampaikan oleh rekan saya Zahrania yang sudah berada di Kebun Binatang Surabaya. “Baik rekan Zahra silahkan menyampaikan informasi yang anda dapat.”
Zahrania :
Terima kasih rekan Bintang. Pemirsa, sekarang saya sudah berada di Kebun Binatang Surabaya yang bertempat di Jl. Setail no. 1 Surabaya.
Saya akan menyampaikan informasi yang saya dapat dari hasil wawancara dengan Bapak Sukadi selaku pengurus KBS.
Ternyata faktor penyebab terjadinya kematian satwa-satwa KBS adalah :
- Tidak sehatnya kondisi lingkungan dan tempat tinggal satwa yang kurang memadai
- Perawatan dan penanganan terhadap satwa-satwa yang kurang maksimal
Hal-hal tersebut terjadi karena menejemen yang kurang profesional dan adanya pertikaian antar pengurus.
Dalam kurun waktu 2009-2010 sedikitnya 548 ekor satwa mati, antara lain : macan tutul, kanguru, buaya, rusa, dan singa. Pada bulan Februari 2010, Kementrian Kehutanan mengambil alih pengelolaan KBS dengan menunjuk Tim Pengelola Sementara (TPS) dan pada bulan April 2011 lalu, Walikota Surabaya menyampaikan keinginannya untuk mengelola KBS tetapi masih dalam pertimbangan pihak KBS.
Solusi sementara dari Balai Konservasi SDA Jatim yaitu akan mengosongkan KBS. Caranya dengan memindahkan sementara satwa-satwa yang sehat untuk menghindarkan dari kondisi lingkungan yang tidak sehat bagi kesejahteraan binatang sedangkan satwa-satwa yang kondisinya rawan dan berpenyakit tetap berada di KBS.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Zahrania Marsha dan Rino Christian melaporkan.
Bintang :
Terima kasih rekan Zahra. Semoga KBS segara mendapatkan penanganan lebih lanjut dari pemerintah. Berita selanjutnya adalah longsor yang terjadi pada tanggal 6 November 2011 di daerah Temanggung pukul 17.00 waktu setempat. Bencana ini menewaskan 4 orang dan 2 korban luka.
Untuk mengetahui raingkaian kejadiannya secara langsung, rekan saya Zahrania akan mewawancarai salah seorang saksi mata yang berada di tempat kejadian pada saat itu. “Rekan Zahra, silahkan menyampaikan informasi yang anda dapat.”
Zahrania :
Baik, sekarang saya sudah berada di Dusun Cebong, Desa Gandok, Kecamatan Kaloran, Temanggung.
Telah terjadi bencana longsor tepatnya di tebing sungai Kedung Manak yang menewaskan 4 orang dan 2 korban luka. Dapat dilihat dibelakang saya ada sekelompok warga yang mencari korban tebing longsor di sungai Kedung Manak ini. Disamping saya ada Bapak Wahyu Setiawan, saksi mata kejadian longsor ini. Untuk mengetahui informasi selengkapnya saya akan mewawancarai beliau.
Z : Maaf pak, permisi. Saya ingin mewawancarai bapak seputar kejadian longsor ini.
W : Oh iya mbak, silahkan.
Z : Aktivitas apa yang dilakukan warga di sungai Kedung Manak ini sebelum longsor terjadi?
W : Kemarin, ada 28 orang yang sedang memancing di sungai ini. Cuaca cerah saat itu. Menjelang senja, beberapa orang mulai meninggalkan sungai.
Z : Apakah bapak ikut memancing juga di sungai itu?
W : Tidak. Saya hanya duduk di pinggir sungai dan melihat mereka.
Z : Lalu, bagaimana kronologis kejadiannya pak?
W : Setelah tinggal beberapa orang di sungai ini, sekitar 5 menit kemudian tiba-tiba tebing setinggi 30 meter disana ambruk. 4 orang yang berada tepat dibawah tebing tersebut langsung tertimbun. 2 orang yang berada tak jauh dari lokasi kejadian terkena serpihan reruntuhan sehingga terluka parah. Sedangkan saya refleks lari menjauh.
Z : Setelah kejadian longsor itu apakah bapak langsung menolong korban?
W : Saya tidak bisa berbuat banyak, jadi saya memutuskan untuk mengabarkan kejadian tersebut pada warga. Setelah itu, saya dan warga kampung mengevakuasi korban luka dan membawanya ke RSUD Djojonegoro.
Z : Baik, terima kasih bapak Wahyu atas waktu dan informasi yang diberikan.
Demikian wawancara langsung di tempat kejadian. Zahrania Marsha dan Rino Christian melaporkan.
Bintang :
Teriam kasih rekan Zahra atas informasinya. Demikian Reportase Sore pada hari ini. Nantikan berita-berita lainnya di Reportase selanjutnya. Kami segenap kru dan karyawan mengucapkan “Selamat Idul Adha” bagi anda yang merayakannya. Mohon maaf bila ada kesalahan dan sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar